Edukasi Gizi Menggunakan Media Bedah Boneka Makanan Pada Siswa Sekolah Dasar

Desi, Desi (2021) Edukasi Gizi Menggunakan Media Bedah Boneka Makanan Pada Siswa Sekolah Dasar. Documentation. Pustaka One, Pontianak.

Text BUKU BONEKA MAKANAN FULL.pdf Download (2MB)

Abstract

Gizi merupakan bagian terpenting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan. sumber daya manusia yang berkualitas sangat bergantung dari asupan gizinya. Kebiasaan makan yang tidak sesuai dengan gizi seimbang akan berdampak pada status gizi anak sekolah, oleh karena itu status gizi pada anak-anak perlu mendapat perhatian yang lebih. Status gizi yang buruk dapat menghambat pertumbuhan fisik, mental serta dapat menurunkan kemampuan berfikirnya. Hal ini tentu saja dapat menurunkan produktivitas kinerja ketika dewasa (Zainab, 2016). Menurut World Bank (2015) dalam Hikmawati et al., (2016) sebanyak 8,4 juta anak di Indonesia yang mengalami stunting dan malnutrisi kronis. Stunting bisa mengurangi produktivitas seseorang dan meningkatkan risiko penyakit tidak menular. Tidak hanya permasalahan kurang gizi yang dihadapi anak-anak Indonesia tetapi masalah gizi lebih juga sudah menjadi masalah dalam kelompok rawan ini. Data Riskesdas tahun 2018 menunjukkan bahwa prevalensi kurus pada anak umur 5-12 tahun di Kalimantan Barat adalah 8,42%. Kabupaten Sintang menjadi salah satu kabupaten yang memiliki prevalensi obesitas pada anak umur 5-12 tahun tertinggi yaitu 15,06%. Menurut FAO dan WHO (1992) guna mencapai kesehatan dan status gizi yang optimal diperlukan adanya pedoman gizi seimbang di setiap negara. Namun, sosialisasi dan penerapan gizi seimbang dalam masyarakat nyatanya belum berlangsung secara optimal. Sebagaimana yang dikatakan oleh Soekirman (2011) bahwa pada tahun 2003 dan 2005 Departemen Kesehatan RI telah mengeluarkan buku mengenai Pedoman Gizi Seimbang namun kurangnya sosialisasi dan publikasi mengenai hal ini membuat masyarakat kurang mengenal pedoman gizi seimbang.

Actions (login required)

View Item