Edukasi Gizi Buah dan Sayur

Desi, Desi (2019) Edukasi Gizi Buah dan Sayur. Documentation. Pustaka One, Pontianak.

[img] Text
Pak Desi EDUKASI BUAH DAN SAYUR CETAK.pdf

Download (2MB)

Abstract

Character Building melalui kegiatan bercerita saat ini sudah jarang dilakukan, padahal dengan bercerita merupakan salah satu cara efektif untuk membentuk kepribadian anak menjadi generasi yang handal dimasa depan. Pada kondisi saat ini, kegiatan bercerita jarang dapat dilakukan oleh kebanyakan orang tua. Peran dan fungsinya sudah banyak tergantikan oleh berbagai media modern sep-erti tayangan televisi, radio, komputer, dan lain sebagainya lebih menarik perhatian daripada hiburan tradisional.Pembelajaran dengan metode bercerita merupakan salah satu hal yang menarik untuk anak sekolah dasar, di-mana di masa-masa itulah imajinasi anak masih segar, dan dapat dikembangkan. Sanchez (2009) mengungkapkan kekuatan utama strategi bercerita adalah menghubung-kan rangsangan melalui penggambaran karakter. Dongeng memiliki potensi untuk memperkuat imajinasi, memanu- siakan individu, meningkatkan empati dan pemahaman, memperkuat nilai dan etika, dan merangsang proses pe- mikiran kritis/kreatif. Untuk merubah perilaku seseorang adalah dengan memberi tambahan pengetahuan dan pemahaman Dengan demikian orang tersebut mencapai tahap kesadarannya un-tuk merubah perilaku atas kemauannya sendiri. Perubahan perilaku yang didasarkan atas kemauan sendiri biasanya lebih menetap dan bertahan lama dibanding perubahan per-ilaku yang terjadi atas dasar desakan atau paksaan. Pada anak-anak, pemberian tambahan pengetahuan lebih mudah dilakukan lewat cerita daripada lewat nasehat langsung. Hal ini karena dunia anak adalah dunia bermain. Oleh kare-na itu untuk merubah pola makan anak yang salah dapat dilakukan dengan memberi edukasi gizi anak lewat cerita. Masa anak sering disebut dengan istilah “golden age” atau masa emas. Pada masa ini hampir seluruh potensi anak mengalami masa peka untuk tumbuh dan berkembang se- cara cepat dan hebat. Perkembangan setiap anak tidak sama karena setiap individu memiliki perkembangan yang ber- beda. Makanan yang bergizi dan seimbang serta stimulasi yang intensif sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tersebut. Gizi merupakan zat makanan yang apabila dikonsumsi oleh seseorang dapat mendatangkan se- hat. Seseorang dapat dikatakan sehat jika memiliki keseha- tan baik secara fisik (organ tubuh) maupun mental (mental, emosional, sosial dan spiritual) (Soegeng Santoso, 2008).

Item Type: Monograph (Documentation)
Subjects: A General Works > AI Indexes (General)
Depositing User: Desi Desi
Date Deposited: 12 Jun 2023 08:48
Last Modified: 12 Jun 2023 08:48
URI: http://repo.poltekkes-pontianak.ac.id/id/eprint/361

Actions (login required)

View Item View Item